Kampoeng Inggrs

salam


Jumat, 13 Januari 2012

EPISODE SEBUAH PERJALANAN (mengenang AGH.Abdurrahman Ambo Dalle)

Di penghujung Desember
Satu sembilan tiga delapan
Engkau datang menyingkap tirai
Membuka lembar demi lembar perjuangan
Meniti tapak demi tapak pengabdian

Di tanah Mangkoso
Tangan kudusmu mulai terangkat
Kalam emas pun mulai menari
Menorehkan kisah panjang
Berjuta bahkan bermilyar-milyar kata
Yang terukir di atas prasasti
Sejarah keabadian

Bumi yang gersang
Kau sejukkan dengan lafadz doa makbulmu
Bumi Mangkoso yang gelap
Kau terangi dengan lentera laelatul qadr

Kau teduhkan bumi persada yang kerontang
Dengan untaian kalimah-kalimah suci
Yang mengalir bening
Dari telaga mata air keikhlasanmu
Lalu kau alirkan ke segenap penjuru
Penebus dahaga pembasuh jiwa seluruh

Namun,
Di akhir Juli satu sembilan delapan lima
Sorot matamu menyirat duka
Kala putramu kau lepas di tapal batas
Dalam perjalanan menuju pesanggrahan fana
Setelah tunaikan tugas nan suci
Menanam tunas yang kian bermekaran

Lalu,
Di ujung November satu sembilan sembilan enam
Kembali bumi Mangkoso terguyur basah
Saat beribu wajah terpekur sendu
Sembab, pilu dan duka
Kala dedaunan merunduk diam
Menatap bumi yang hening, senyap, dan pasrah
Diantara tangisan langit


Mentari yang kutatap terkulai pilu
Pudar sinarnya
Menyatu dalam kesenduan
Kala karangan bunga bertabur di atas gundukan tanah merah
Melepas kepergianmu di ujung kehendak-Nya
Menutup episode sebuah perjalanan
Yang kau retas dalam skenario yang pasti

Terbata-bata bibir kami mengucap gundah
“Selamat jalan ayahanda, selamat jalan mahagurunda”

Ingin kuterbang bersama sayap malaikat yang menjemputmu
Agar tetap bisa kutatap indahnya senyunmu
Kudengar lembutnya lisanmu dan kurasakan  tulusnya kasihmu
Namun lembut engkau berkata,
Anakku, mati tidak mengakhiri, teruslah berjalan di atas mabdaku,
teruslah mengukir langit biru dengan kalimah tauhid,
Laa Ilaaha Illallah Muhammadar Rasulullah”

Kini,
Tujuh Puluh Dua tahun telah kau rajut
Bunga yang kau tanam itu
Mengakar di bumi Mangkoso
Bersemi di bukit Tonronge
Semerbak di puncak Nurul Hidayah
Mengharum ke seantero negeri
Melintasi laut, pulau, gunung, desa, dan kota-kota
Menembus cakrawala menebarkan cahaya gemintang
Gemerlap di hatimu
Gemerlap di jiwa kami
Gemerlap di bumi pertiwi

Di tangan kami kini
Tergenggam erat amanat dan khittahmu
Berselempang semangat yang tak pernah mati
Jiwaku membara
Tekadku mengental
Satukan langkah, kepalkan tangan, padukan hati, ikrarkan janji menuju satu cita
Kibarkan terus panji-panji Darud Da’wah Wal Irsyad
Pancarkan terus Nur Lahu Da’watul Haq
Singkirkan apa pun yang merintangi
Agar mentari itu abadi bersinar
Agar rembulan itu sejati bercahaya
Menerangi bumi-Nya
Amien …

(AA Said)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar