Kampoeng Inggrs

salam


Kamis, 03 Mei 2012

rpp ski khulafaur rasyidin


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( R P P )
 


Madrasah                   : MA Putri DDI-AD Mangkoso
Kelas / Semester       : X/ Ganjil
Mata pelajaran           : Sejarah Kebudayaan Islam ( SKI )
 


Standar kompetensi             :
¨  Memahami masalah kepemimpinan umat Islam pasca Nabi wafat

Kompetensi Dasar                :
¨  Menceritakan model- model pemilihan kepemimpinan pada masa Khulafaur Rasyidin
¨  Mendeskripsikan strategi kepemimpinan Khulafaur Rasyidin
Indikator                                 :
·         Menjelasakan model pemilihan Abu Bakar sebagai khalifah, Umar bin Khattab sebagai khalifah, Usman bin Affan sebagai khalifah dan Ali bin Abi Thalib sebagai khalifah.
·         Mendiskusikan model pemilihan Abu Bakar sebagai khalifah, Umar bin Khattab sebagai khalifah, Usman bin Affan sebagai khalifah dan Ali bin Abi Thalib sebagai khalifah.
·         Menceritakan model pemilihan Abu Bakar sebagai khalifah, Umar bin Khattab sebagai khalifah, Usman bin Affan sebagai khalifah dan Ali bin Abi Thalib sebagai khalifah
·         Menjelasakan strategi kepemimpinan Khalifah Abu Bakar, Khalifah Umar bin Khattab, Khalifah Usman bin Affan dan Khalifah Ali bin Abi Thalib.
·         Mendiskusikan strategi kepemimpinan Khalifah Abu Bakar, Khalifah Umar bin Khattab, Khalifah Usman bin Affan dan Khalifah Ali bin Abi Thalib.
·         Membuat kesimpulan tentang strategi kepemimpinan Khalifah Abu Bakar, Khalifah Umar bin Khattab, Khalifah Usman bin Affan dan Khalifah Ali bin Abi Thalib.
·         Menceritakan tentang strategi kepemimpinan Khalifah Abu Bakar, Khalifah Umar bin Khattab, Khalifah Usman bin Affan dan Khalifah Ali bin Abi Thalib.
·         Membuat kesimpulan tentang  model pemilihan Abu Bakar sebagai khalifah, Umar bin Khattab sebagai khalifah, Usman bin Affan sebagai khalifah dan Ali bin Abi Thalib sebagai khalifah.

Alokasi Waktu           : 8 jam pelajaran ( 8 x 45 menit )

I.         Tujuan Pembelajaran :
Siswa mampu menceritakan model model dan strategi kepemimpinan khulafaur rasyidin

II.        Materi Ajar :
·         Masa Abu Bakar as Siddiq
Abu Bakar Ash-Shidiq Nama lengkapnya adalah 'Abd Allah ibn 'Utsman bin Amir bi Amru bin Ka'ab bin Sa'ad bin Taim bin Murrah bin Ka'ab bin Lu'ay bin Ghalib bin Fihr al-Quraishi at-Tamimi'.
Abu Bakar adalah ayah dari Aisyah, istri Nabi Muhammad. Nama yang sebenarnya adalah Abdul Ka'bah (artinya 'hamba Ka'bah'), yang kemudian diubah oleh Muhammad menjadi Abdullah (artinya 'hamba Allah'). Muhammad memberinya gelar Ash-Shiddiq (artinya 'yang berkata benar') setelah Abu Bakar membenarkan peristiwa Isra Miraj yang diceritakan oleh Muhammad kepada para pengikutnya, sehingga ia lebih dikenal dengan nama "Abu Bakar ash-Shiddiq".
-perjuangan yang dilakukan
1. bidang kemasyarakatan
Sepeninggal rasulullah, muncul 3 golongan yang dapat membahayakan kelangsungan hidup umat islam, yaitu kaum murtad, nabi palsu, dan yang tidak mau membayar zakat. Mendengar masalah itu beliau beserta kau m muslimin mengadakan musyawarah . hasilnya mereka harus memerangi orang-orang tersebut.
2. pengumpulan ayat-ayat al qur an
          Khalifah Abu Bakar juga mengadakan usaha penyebaran islam ke luar negeri, seperti Syiria dan Persia.
          Abu Bakar As Siddiq meninggal pada tanggal 23 Agustus 634/ 8 Jumadil Awwal 13 H di Madinah pada usia 63 tahun. Beliau memegang tampuk pimpinan Islam selama 2 tahun 3 bulan 10 hari. Beliau berwasiat agar jenazahnya dimandikan oleh Asma` binti Umais, istri beliau. Kemudian beliau dimakamkan di samping makam Rasulullah. Umar mensholati jenazahnya diantara makam Nabi dan mimbar (ar-Raudhah) . Sedangkan yang turun langsung ke dalam liang lahat adalah putranya yang bernama Abdurrahman (bin Abi Bakar), Umar bin Khattab, Usman bin Affan, dan Thalhah bin Ubaidillah.

·    Umar bin Khattab
Umar bin Khattab bin Nafiel bin Abdul Uzza atau lebih dikenal dengan Umar bin Khattab (581 - November 644) adalah salah seorang sahabat Nabi Muhammad yang juga adalah khalifah kedua Islam (634-644). Umar juga merupakan satu diantara empat orang Khalifah yang digolongkan sebagai Khalifah yang diberi petunjuk (Khulafaur Rasyidin).
Umar dilahirkan di kota Mekkah dari suku Bani Adi, salah satu rumpun suku Quraisy, suku terbesar di kota Mekkah saat itu. Ayahnya bernama Khattab bin Nufail Al Shimh Al Quraisyi dan ibunya Hantamah binti Hasyim. Umar memiliki julukan yang diberikan oleh Muhammad yaitu Al-Faruk yang berarti orang yang bisa memisahkan antara kebenaran dan kebatilan.
Keluarga Umar tergolong dalam keluarga kelas menengah, ia bisa membaca dan menulis, yang pada masa itu merupakan sesuatu yang langka. Umar juga dikenal karena fisiknya yang kuat dimana ia menjadi juara gulat di Mekkah.
Sebelum memeluk Islam, Umar adalah orang yang sangat disegani dan dihormati oleh penduduk Mekkah, sebagaimana tradisi yang dijalankan oleh kaum jahiliyah Mekkah saat itu, Umar juga mengubur putrinya hidup-hidup sebagai bagian dari pelaksanaan adat Mekkah yang masih barbar. Setelah memeluk Islam di bawah Muhammad, Umar dikabarkan menyesali perbuatannya dan menyadari kebodohannya saat itu sebagaimana diriwayatkan dalam satu hadits "Aku menangis ketika menggali kubur untuk putriku. Dia maju dan kemudian menyisir janggutku".
Pada masa Abu Bakar menjabat sebagai khalifah, Umar merupakan salah satu penasehat kepalanya. Ssetelah meninggalnya Abu Bakar pada tahun 634, Umar ditunjuk untuk menggantikan Abu Bakar sebagai khalifah kedua dalam sejarah Islam.
Selama pemerintahan Umar, kekuasaan Islam tumbuh dengan sangat pesat. Islam mengambil alih Mesopotamia dan sebagian Persia dari tangan dinasti Sassanid dari Persia (yang mengakhiri masa kekaisaran sassanid) serta mengambil alih Mesir, Palestina, Syria, Afrika Utara dan Armenia dari kekaisaran Romawi (Byzantium). Saat itu ada dua negara adi daya yaitu Persia dan Romawi. Namun keduanya telah ditaklukkan oleh kekhalifahan Islam dibawah pimpinan Umar.
Sejarah mencatat banyak pertempuran besar yang menjadi awal penaklukan ini. Pada pertempuran Yarmuk, yang terjadi di dekat Damaskus pada tahun 636, 20 ribu pasukan Islam mengalahkan pasukan Romawi yang mencapai 70 ribu dan mengakhiri kekuasaan Romawi di Asia Kecil bagian selatan. Pasukan Islam lainnya dalam jumlah kecil mendapatkan kemenangan atas pasukan Persia dalam jumlah yang lebih besar pada pertempuran Qadisiyyah (th 636), di dekat sungai Eufrat. Pada pertempuran itu, jenderal pasukan Islam yakni Sa`ad bin Abi Waqqas mengalahkan pasukan Sassanid dan berhasil membunuh jenderal Persia yang terkenal, Rustam Farrukhzad.
Pada tahun 637, setelah pengepungan yang lama terhadap Yerusalem, pasukan Islam akhirnya mengambil alih kota tersebut. Umar diberikan kunci untuk memasuki kota oleh pendeta Sophronius dan diundang untuk salat di dalam gereja (Church of the Holy Sepulchre). Umar memilih untuk salat ditempat lain agar tidak membahayakan gereja tersebut. 55 tahun kemudian, Masjid Umar didirikan ditempat ia salat.
Umar melakukan banyak reformasi secara administratif dan mengontrol dari dekat kebijakan publik, termasuk membangun sistem administrasi untuk daerah yang baru ditaklukkan. Ia juga memerintahkan diselenggarakannya sensus di seluruh wilayah kekuasaan Islam. Tahun 638, ia memerintahkan untuk memperluas dan merenovasi Masjidil Haram di Mekkah dan Masjid Nabawi di Medinah. Ia juga memulai proses kodifikasi hukum Islam.
Umar dikenal dari gaya hidupnya yang sederhana, alih-alih mengadopsi gaya hidup dan penampilan para penguasa di zaman itu, ia tetap hidup sangat sederhana.
Pada sekitar tahun ke 17 Hijriah, tahun ke-empat kekhalifahannya, Umar mengeluarkan keputusan bahwa penanggalan Islam hendaknya mulai dihitung saat peristiwa hijrah. Beliaupun memiliki 5 keutamaan diantaranya :
1. Telah disebutkan dalam beberapa hadits shahih bahwa ‘ Umar radhiallohu anhu termasuk penghuni surga. 2. Seorang yang disegani, hingga setan akan lari jika ber-papasan dengan beliau. 3. Kemuliaan ‘ Umar radhiallohu anhu tak hanya sebatas pada keberaniannya, tetapi juga pada kebenaran dirinya. 4. Ia adalah salah satu orang yang mendapatkan ilham dari Allah subhanahu wa ta’ ala. 5. Salah satu sebab kejayaan Islam.
Umar bin Khattab dibunuh oleh Abu Lukluk (Fairuz), seorang budak yang fanatik pada saat ia akan memimpin salat Subuh. Fairuz adalah orang Persia yang masuk Islam setelah Persia ditaklukkan Umar. Pembunuhan ini konon dilatarbelakangi dendam pribadi Abu Lukluk (Fairuz) terhadap Umar. Fairuz merasa sakit hati atas kekalahan Persia, yang saat itu merupakan negara adidaya, oleh Umar. Peristiwa ini terjadi pada hari Rabu, 25 Dzulhijjah 23 H/644 M. Setelah kematiannya jabatan khalifah dipegang oleh Usman bin Affan.
Semasa Umar masih hidup Umar meninggalkan wasiat yaitu[rujukan?]:
  1. Jika engkau menemukan cela pada seseorang dan engkau hendak mencacinya, maka cacilah dirimu. Karena celamu lebih banyak darinya.
  2. Bila engkau hendak memusuhi seseorang, maka musuhilah perutmu dahulu. Karena tidak ada musuh yang lebih berbahaya terhadapmu selain perut.
  3. Bila engkau hendak memuji seseorang, pujilah Allah. Karena tiada seorang manusia pun lebih banyak dalam memberi kepadamu dan lebih santun lembut kepadamu selain Allah.
  4. Jika engkau ingin meninggalkan sesuatu, maka tinggalkanlah kesenangan dunia. Sebab apabila engkau meninggalkannya, berarti engkau terpuji.
  5. Bila engkau bersiap-siap untuk sesuatu, maka bersiplah untuk mati. Karena jika engkau tidak bersiap untuk mati, engkau akan menderita, rugi ,dan penuh penyesalan.
  6. Bila engkau ingin menuntut sesuatu, maka tuntutlah akhirat. Karena engkau tidak akan memperolehnya kecuali dengan mencarinya.
  • Ustman bin Affan
Beliau adalah Usman bin Affan bin Abi Ash ibnu Umayyah. Dilahirkan ketika rasul berumur 5 tahun.  Masuk islam atas seruan Abu Bakar as Siddiq.
Beliau adalah saudagar kaya sebelum dan sesudah islam datang dn selalu menafkahkan hartanya untuk kepentingan islam.
Beliau berhasil mengadakan perluasan daerah di Khurasan, Armenia, Gazar, Afrika Utara, Ciprus, dan Amuriah.
Ia juga menumpas pemberontakan di beberapa daerah seperti Azzarbeijan, Iskandariah, dan Persia.
Kelemahan Ustman bin Affan:
1. menghidupkan kembali rasa kesukuan (kekabilahan) yang bersumber pada sukunya sendiri (Bani Umayah)
2. banayak melakukan pemborosn uang negara.
Ia wafat pada tahun 35 H pada pertengahan tasyriq tanggal 12 Dzul Hijjah, dalam usia 80 tahun lebih, dibunuh oleh kaum pemberontak (Khawarij).
  • Ali bin Abi Thalib
Setelah Ustman wafat, khalifak keempat adalah Ali,  namun orang-orang Bani Umayyah yang telah merasakan kenikmatan kekuasaan dan kekayaan  pada masa Ustman merasa khawatir. Oleh karena itu, mereka tidak menghendaki Ali menjadi khalifah.
Ali juga mendapat warisan yang sangat tidak mengentungkan dari khalifah sebelumnya, yaitu:
1. sebagian penuasa sudah mementingkan kekuasaan, pangkat, dan kekayaan untuk diri mereka sendiri, kepentingan umat Islam sudah mulai dikesampingkan.
2. dalam memilih pemimpin, tidak lagi melihat kepentingan umat Islam, melainkan kepentingan golongan.
Ali kemudian melakukan tindakan  yang mengutamakan kepentingan umat islam, yaitu:
1. mengganti para wali yang diangkat Usman bin Affan.
2. mencabut kembali tanah-tanah yang dibagikan Usman kepada keluarganya tanpa jalan yang sah, termasuk hibah dan pemberian lain yang tidak sah.
Pada zaman Ali juga terjadi begitu banyak peperangan , yaitu:
1. perang berunta
Khalifah Ali bin Abi Talib telah memecat Mu’awiyah dari jabatannya. Akan tetapi di tidak mempedulikan pemecatannya itu, melainkan ia tetap memegang jabatannya sebagai wali Syam. Maka Ali bin Abi Talib menyiapkan pasukan untuk memeranginya. Akan tetapi ketika ia akan berangkat ke Syam datanglah berita bahwa orang Makkah telah keluar dari kelompok Ali, mereka dikepalai oleh Thalhah, Zubair dan ‘Aisyah. Mereka telah menduduki kota Bashrah dengan tentara besar yang dipimpin oleh ‘Aisyah pada tahun 36 H. (567 M.)
Mendengar berita yang demikian itu, Ali mengurungkan maksudnya untuk menyerang Syam, dan dengan segera ia beserta laskarnya berangkat ke kota Kufah, kemudian terus ke Bashrah dengan membawa tentara 200.000 orang. Di Bashrah ia bertemu dengan tentara ‘Aisyah, lalu terjadilah pertempuran yang terkenal dengan Waqi’atul Jamal (Perang Unta). Dinamakan demikian, karena ‘Aisyah yang memimpin pasukan menunggang unta.
Dalam peperangan ini Ali memperoleh kemenangan. Thalhah dan Zubair terbunuh dan ‘Aisyah ditawan. Akan tetapi ia tidak diperlakukan oleh Ali sebagai tawanan, melainkan dihormati dan dimuliakan, lalu dipulangkan ke Makkah, serta dinasehatinya agar dia tidak lagi mencampuri politik negara.
2. perang siffin
Khalifah Ali mendengar kabar bahwa Mu’awiyah telah bersiap lengkap akan memeranginya. Oleh kerana itulah Ali bersegera mengerahkan pasukannya untuk menghadapi serangan musuhnya itu di Siffein. Di Siffein di tempat sebelah barat sungai Euphrat, laskar Ali bertemu dengan laskar Mu’awiyah, lalu terjadilah pertempuran dahsyat antara kedua laskar tersebut, pertempuran ini terjadi selama 40 hari. Dalam pertempuran itu pihak Ali hampir memperoleh kemenangan, sedangkan Mu’awiyah sudah berfikir hendak melarikan diri. Akan tetapi karena tipu daya Amru bin al-‘Ash yang berperang dipihak Mu’awiyah, maksud pelariannya itu diurungkanlah oleh Mu’awiyah. Kemudian ‘Amru bin al-‘Ash menyuruh laskarnya menusuk Mushaf (Qur’an) dengan ujung lembingnya, lalu dinaikkan sebagai tanda hendak berdamai dengan tunduk kepada al-Qur’an.
Setelah perang tersebut, diadakan pertemuan perdamaian dari kedua belah pihak di Daumatul Jandal.
Setelah datang waktu tahkim sesuai dengan perjanjian, para wali dari kedua belah pihak berkumpul di Dumatul Jandal. Utusan Ali berjumlah 100 orang dikepalai oleh Abu Musa al-Asy’ari dan utusan Mu’awiyah banyaknya juga 100 orang dikepalai oleh ‘Amru bin al-’Ash, sedang Mu’awiyah sendiri termasuk dalam jumlah 100 itu.
Dengan tipu-daya yang licin ‘Amru bin al-’Ash dapat mengalahkan Abu Musa yang lurus hati itu dalam persidangan majlis tahkim.
‘Amru bin al-’Ash menerangkan kepada Abu Musa bahwa untuk menjadi dasar perundingan, maka Ali dan Mu’awiyah diturunkan dari pangkat Khalifah. Sesudah itu soal Khalifah diserahkan kepada ummat Islam dan kepada mereka diberikan kemerdekaan seluas-luasnya tentang siapa yang akan mereka pilih menjadi Khalifah.
Keterangan ‘Amru bin al-’Ash ini diterima oleh Abu Musa dengan sejujur hatinya untuk menjadi dasar perundingan. Di  hari persidangan di Daumatul Jandal itu (suatu tempat antara Irak dan Syam) diharapan beribu-ribu ummat Islam, maka tertipulah Abu Musa oleh kelicikan politik ‘Amru bin al-’Ash.
Karena menghormati ketinggian umur dan derajatnya, ‘Amru bin al-’Ash meminta kepada Abu Musa untuk terlebih dahulu berdiri diatas mimbar, menerangkan dasar perundingan yang telah disepakati oleh kedua belah pihak. Dengan ikhlas dan jujur hati Abu Musa naik ke atas mimbar, lalu berpidato menerangkan bahwa untuk kemaslahatan ummat Islam di dan ‘Amru bin al-’Ash telah sepakat untuk memberhentikan Ali dan Mu’awiyah dari jabatan Khalifah. Tentang pengangkatan Khalifah yang baru diserahkan sepenuhnya kepada permusyawaratan ummat Islam. Saya sebagai wakil dari pihak Ali dengan ikhlas dan jujur hati menurunkan Ali dari kursi Khalifahnya”.
Kemudian naik pula ‘Amru bin al-’Ash lalu berkata menerangkan, bahwa ia menerima dan menguatkan keberhentian Ali itu, dan menetapkan Mu’awiyah dalam pangkatnya sebagai Amirul Mu’minin.
Ali Terbunuh
Hasil perdamaian di Daumatul Jandal sangat mengecewakan hati ummat Islam yang berpihak kepada Ali. Oleh kerena itu Khalifah Ali bermaksud hendak menyerang negeri Syam tempat kedudukan Mu’awiyah. Akan tetapi sebagian besar penduduk Irak tidak mengacuhkan dia lagi, sehingga amat sukar baginya mengumpulkan balatentara dan akhirnya maksudnya itu terpaksa dibatalkan. Dalam pada itu tiga orang dari kelompok Khawarij telah mengadakan permufakatan jahat untuk membunuh Ali, Mu’awiyah dan ‘Amru bin al-’Ash. Menurut mereka orang yang bertiga inilah yang menjadi pangkal fitnah yang menimbulkan peperangan sesama ummat Islam.
Tiga orang Khawarij itu ialah: Ibnu Muljam yang akan membunuh Ali, Albarak yang akan membunuh Mu’awiyah dan Umar bin Bakir yang akan membunuh ‘Amru bin al-’Ash.
Ibnu Muljam berhasil usahanya, tetapi maksud kedua temannya itu tidak berhasil, karena Mu’awiyah dan ‘Amru bin al-’Ash sangat berhati-hati menjaga dirinya.
Maka pada tanggal 17 Ramadhan tahun 40 H. (661 M), Ali bin Abi Talib wafat ditikam oleh Ibnu Muljam dengan pedang beracun, dalam masjid Kufah dikala yang mulia itu hendak sembahyang Subuh. Ali wafat sesudah memerintah empat tahun sembilan bulan lamanya, masa yang tidak sunyi dari peprangan. Sepeninggal Ali bin Abi Talib, maka ummat Islam membai’at puteranya Hasan bin Ali sebagai Khalifah.
III.      Metode :
·         Ceramah
·         Tanya Jawab
·         Diskusi

IV.       Langkah-langkah pembelajaran :

1. Pertemuan Pertama

  1. Kegiatan Awal :
·         Memberikan salam pembuka
·         Memotivasi siswa untuk mempelajari pengetahuan Sejarah Kebudayaan Islam

  1. Kegiatan Inti :
·         Tanya jawab awal tentang  model- model pemilihan kepemimpinan pada masa Khulafaur Rasyidin
·         Memberikan ilustrasi sejarah kepemimpinan pada masa Abu Bakar.
·         Mengumpulkan kisah-kisah kepemimpinan pada masa Abu Bakar.
·         Mendiskusikan tentang kepemimpinan pada masa Abu Bakar.
  1. Kegiatan Akhir
·         Mengajak siswa untuk membuat kesimpulan tentang kepemimpinan pada masa Abu Bakar.
·         Memberikan salam penutup

2. Pertemuan Kedua

  1. Kegiatan Awal :
·         Memberikan salam pembuka
·         Memotivasi siswa dan apresepsi
- Secara klasikal guru memberi pertanyaan, apakah hal-hal yang dilakukan kepemimpinan pada masa Abu Bakar?

  1. Kegiatan Inti :
·         Melalui diskusi, guru memberikan informasi tentang  kepemimpinan pada masa Umar bin Khattab.
·         Melalui diskusi kelompok, siswa diberi tugas mencari model- model pemilihan kepemimpinan pada masa Umar bin Khattab.
·         Melalui diskusi kelompok, siswa diberi tugas mencari model- model pemilihan kepemimpinan pada masa Umar bin Khattab.
·         Guru menunjuk setiap kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok tentang model- model pemilihan kepemimpinan pada masa Umar bin Khattab.

  1. Kegiatan Akhir
·         Guru mengajak siswa untuk membuat kesimpulan tentang model- model pemilihan kepemimpinan pada masa Umar bin Khattab.
·         Guru memberikan tugas rumah siswa untuk mengerjakan soal-soal latihan tentang model- model pemilihan kepemimpinan pada masa Umar bin Khattab.
·         Memberikan salam penutup

3. Pertemuan Ketiga

  1. Kegiatan Awal :
·         Guru memberikan salam dan memulai pelajaran dengan mengucapkan basmallah dan kemudian berdoa sebelum memulai pelajaran.
·         Memotivasi siswa dan apresepsi
- Secara klasikal guru memberi pertanyaan, apakah hal-hal yang dilakukan kepemimpinan pada masa Abu Bakar?

  1. Kegiatan Inti :
·         Untuk mengetahui penguasaan siswa tentang strategi kepemimpinan Ustman bin Affan untuk kepentingan masa kini dan yang akan datang, guru memberikan pertanyaan- pertanyaan yang berkaitan dengan materi pembelajaran tersebut kepada siswa secara bergantian.
·         Membahas satu persatu pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada siswa-siswa tersebut. Melalui diskusi, guru memberikan informasi tentang  kepemimpinan pada masa Ustman bin Affan.
·         Guru menunjuk setiap kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok tentang model- model pemilihan kepemimpinan pada masa Ustman bin Affan.

  1. Kegiatan Akhir
·         Mengajak siswa untuk membuat kesimpulan tentang strategi kepemimpinan Khalifah Usman bin Affan.
·         Guru meminta siswa untuk menjelaskan kembali materi yang telah dipelajari. 
·         Guru menganjurkan kepada siswa untuk rajin membaca buku pelajaran Sejarah kebudayaan Islam di rumah serta  mengerjakan latihan-latihan yang ada dalam buku itu.
·         Guru bersama-sama siswa menutup pelajaran dengan membaca hamdallah
·         Guru mengucapkan salam kepada siswa sebelum keluar kelas dan siswa menjawab salam
4. Pertemuan Keempat

A. Kegiatan Awal :
·         Memberikan salam pembuka
·         Memotivasi siswa untuk mempelajari pengetahuan Sejarah Kebudayaan Islam
·         Tanya jawab awal tentang  model- model pemilihan kepemimpinan pada masa Ustman bin Affan.

B. Kegiatan Inti :
·         Memberikan ilustrasi sejarah kepemimpinan pada masa Ali bin Abi Thalib.
·         Mengumpulkan kisah-kisah kepemimpinan pada masa Ali bin Abi Thalib.
·         Mendiskusikan tentang kepemimpinan pada masa Ali bin Abi Thalib.
  1. Kegiatan Akhir
·         Mengajak siswa untuk membuat kesimpulan tentang kepemimpinan pada masa Ali bin Abi Thalib.
·         Memberikan salam penutup

V.       Sarana & Sumber Belajar :
·  Ensiklopedia Islam
·  Internet
·  Buku paket SKI yang relevan
·  Laptop
·  Dll

VI.      Penilaian Hasil Belajar :

1.  Prosedur
·         Penilaian hasil belajar melalui observasi dan tugas
·         Penilaian hasil belajar melalui tugas mebaca al Qur’an, soal-soal latihan Bab IV, dan ulangan harian
     2. Alat penilaian
·         Lembar pengamatan
·         Soal-soal essay          
     3. Instrumen Penilaian Kognitif

Indikator Pencapaian Kompetensi
Teknik Penilaian
Bentuk Penilaian
Contoh Instrumen
Ø  Menjelaskan model pemilihan Abu Bakar sebagai khalifah
Tes Tertulis

Isian
Ø  Jelaskan model pemilihan Abu Bakar sebagai khalifah ?
Ø  Menjelaskan model pemilihan Umar bin Khattab sebagai khalifah 
Tes Tertulis

Isian
Ø  Jelaskan model pemilihan Umar bin Khattab sebagai khalifah ? 
Ø  Menjelaskan model pemilihan Usman bin Affan sebagai khalifah
Tes lisan

Isian
Ø  Jelaskan model pemilihan Usman bin Affan sebagai khalifah ?
Ø  Menjelaskan model pemilihan Ali bin Abi Thalib sebagai khalifah
Tes lisan

Isian
Ø  Jelaskan model pemilihan Ali bin Abi Thalib sebagai khalifah ?

4. Instrumen Penilian Efektif
            a. Lembar pengamatan dan pedoman penskoran
nomor urut
Nomor induk
Nama Siswa
Indikator Penilaian/ Skor Maks/ Skor Perolehan
jumlah
kerajinan
kedisiplinan
kejujuran
Keterbukaan
kesopanan
Klngkpn tugas
Kerapihan tugas
Ketetapan waktu
5
5
5
5
5
5
5
5





























































     b. Pedoman Penilaian
1. skor 30-40   : sangat baik
2. skor 19-29   : baik
3. skor 8-18     : kurang baik


                                                                                                Mangkoso, 9 April 2012

Mahasiswa PPL


Aisyah Nursyarif
NIM:   080231163

Guru Mapel SKI


Husniatil Bahri, S. Pd. I.
Mengetahui,
Kepala Madrasah



Dra. Hj. Rosnawati Buhari
NIP: 196709161993032003

Tidak ada komentar:

Posting Komentar